Minggu, 10 Desember 2017

kotak tissue dari kertas manila



Pengalaman waktu di sekolah dulu pernah di berikan tugas membuat kerajinan tangan, lalu saya membuat kerajinan kotak tissu terbuat dari bahan kertas manila. Untuk membuatnya mari perhatikan langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.      Mari kita beli bahan-bahan dan alat-alat yang akan kita gunakan, terdiri dari :
Bahan-bahan   : kertas manila 2 berwarna berbeda sesuai selera kita, kertas karton, pernak-pernik hiasan sesuai keinginan bisa permata warna-warni.
Alat-alat          : penggaris 30cm bisa tapi kalau ingin lebih mudah 60cm karena ukuran kertas 40cm, gunting/kater ukuran besar, lem rajawali, kaca untuk alas memotong kertas jika perlu.
2.      Mari kita mulai membuat kerajinan tersebut di awali dengan membuat design garis pada kertas manila tersebut dengan ukuran jarak 1cm antara jarak garisya.
3.      Memotongi sesuai dengan design tersebut dengan menggunakan gunting bisa dan jika menggunakan kater alasnya kalau bisa kaca jika tidak punya kaca carilah alas yang keras sampai selesai.
4.      Setelah selesai memotong kertas, selajutnya membuat ukuran kotak tissu. Dulu punya saya ukuranya wadahnya panjang 21cm, lebar 10cm, tinggi 9cm. Untuk atapnya panjang 22cm, lebar 11cm, tinggi 2cm.
5.      Jika ukuran sudah di tentukan tahap selanjutnya yakni mulai menganyam sesuai dengan ukuran tersebut hingga menjadi sebuah kotak wadah dan atapnya.
6.      Kemudian dilanjutkan dengan mengolesi anyaman yang sudah berbentuk wadah dan atap dengan lem rajawali, yang mana fungsinya untuk memberikan warna mengkilap dan membuat wadah dan atap tersebut menjadi agak kaku.
7.      Tahap berikutnya yaitu mengeringkan lem tersebut di bawah sinar matahari selama kurang lebih 10-15 menit.
8.      Setelah kering mari kita berikan untuk bagian dalam wadah maupun atap dengan kertas karton agar bisa lebih kokoh berdiri.
9.      Setelah semua tahap sudah selesai tahap terakhir yakni memberikan lubang untuk mengambilnya tissuenya dengan cara menggunakan kater kira-kira ukurannya panjang 10cm, lebar 2cm.
10.  Tahap akhir yakni jika ingin menghiasi kotak tissue tersebut dengan pernak-pernik dalamnya juga bisa di tambahkan kain flanel.
11.  Kotak tissue siap untuk di pakai bisa juga di jual.

Semoga dengan tutorial pembuatan tissue yang sederhana dan mudah yang kira-kira membutuhkan waktu 4 jam jadi, dapat membantu anda saat tidak memiliki inspirasi untuk membuat kerajinan apa dan juga  bisa membantu usaha anda yang dapat menghasilkan uang pastinya. Semoga bermanfaat atas tutorial ini, sekian terima kasih.

Senin, 27 November 2017

Al Qur an

Hasil gambar untuk Al Quran
1.      Pengertian Al-Qur’an

Para ulama’ dan pakar/ahli dalam bidang ilmu Al-Qur’an telah mendefinisikan Al-Qur’an menurut pemahaman mereka masing-masing, baik secara etimologi maupun terminologi.
Secara etimologi para ulama’ berbeda pendapat dalam mendefinisikan Al-Qur’an. Berikut adalah beberapa pendapat tersebut.
a.   Menurut Al-Lihyany (w. 215 H) dan segolongan ulama lain
Kata Qur’an adalah bentuk masdar dari kata kerja (fi’il), قَرَأَ artinya membaca, dengan perubahan bentuk kata/tasrif (قَرَأَ-يَقْرَأُ-قُرْءَانًا). Dari tasrif tersebut, kata قُرْءَانًا artinya bacaan yang bermakna isim maf’ul (مَقْرُوْءٌ) artinya yang dibaca. Karena Al-Qur’an itu dibaca maka dinamailah Al-Qur’an. Kata tersebut selanjutnya digunakan untuk kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw.  Pendapat ini berdasarkan firman Allah SWT sebagaimana yang termaksud dalam QS. al-Qiyamah ayat 17-18.
  (القيامة : ١٧-۱٨)
17.       Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya.
18. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. (QS. Al-Qiywmah [75]: 17-18)

b.      Menurut Al-Asy’ari  (w. 324 H) dan beberapa golongan lain
Kata Qur’an berasal dari lafaz قَرَنَ yang berarti menggabungkan sesuatu dengan yang lain. Kemudian kata tersebut dijadikan sebagai nama Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, mengingat bahwa surat-suratnya, ayat-ayatnya dan huruf-hurufnya beriring-iringan dan yang satu digabungkan kepada yang lain.
d.      Menurut Az-Zujaj (w. 331 H)
Kata Qur’an itu kata sifat dari اَلْقَرْءُ yang sewazan (seimbang) dengan kata فُعْلاَنٌ  yang artinya الْجَمْعُ (kumpulan). Selanjutnya kata tersebut digunakan sebagai salah satu nama bagi kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., karena Al-Qur’an terdiri dari sekumpulan surah dan ayat, memuat kisah-kisah, perintah dan larangan, dan mengumpulkan inti sari dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.

Beberapa pendapat ulama’ mengenai definisi Al-Qur’an secara terminologi di antaranya adalah:
a.       Syeikh Muhammad Khuiari Beik
Dalam kitab Tarikh at-Tasyri’ al-Islwm, Syeikh Muhammad Khuiari Beik mengemukakan definisi Al-Qur’an sebagai berikut:
اَلْقُرْءَانُ هُوَ اللَّفْظُ الْعَرَبِيُّ الْمُنَزَّلُ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلتَّدَبُّرِ وَالتَّذَكُّرِ الْمَنْقُوْلُ مُتَوَاتِرًا وَهُوَ مَا دَفَّـتَيْنِ الْمَبْدُوْءُ بِسُوْرَةِ الْفَـاتِحَةِ وَالْمَخْتُوْمُ بِسُوْرَةِ النَّـاسِ
Artinya:
Al-Qur’an ialah lafaz (firman Allah) yang berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Muhammad SAW., untuk dipahami isinya dan selalu diingat, yang disampaikan dengan cara mutawatir, yang ditulis dalam mushaf, yang dimulai dengan surat al-Fwtihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.

b.      Subkhi salih
Subkhi aalih mengemukakan definisi Al-Qur’an sebagai berikut :
اَلْقُرْءَانُ هُوَ الْكِتَابُ الْمُعْجِزُ الْمُنَزَّلُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَكْتُوْبُ فِى الْمَصَاحِفِ الْمَنْقُوْلُ عَلَيْهِ بِالتَّوَاتُرِ الْمُتَعَبَّدُ بِتِلاَوَتِهِ
Artinya:
Al-Qur’an adalah kitab (Allah) yang mengandung mu’jizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., yang ditulis dalam mushaf-mushaf, yang disampaikan secara mutawatir, dan bernilai ibadah membacanya.

c.       Syeikh Muhammad Abduh
Sedangkan Syeikh Muhammad Abduh mendefinisikan Al-Qur’an dengan pengertian sebagai berikut :
اَلْكِتَابُ هُوَ الْقُرْءَانُ الْمَكْتُوْبُ فِى الْمَصَاحِفِ الْمَحْفُوْظُ فِيْ صُدُوْرِ مَنْ عَنَى بِحِفْظِهِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Artinya:
Kitab (Al-Qur’an) adalah bacaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang terpelihara di dalam dada orang yang menjaga(nya) dengan menghafalnya (yakni) orang-orang Islam.